TIMES DUMAI, JAKARTA – Minum air dingin saat cuaca panas sungguh segar bukan. Air dingin yang dimaksud adalah air yang berasal dari kulkas maupun air yang diberi es batu.
Anda salah satu penggemar minuman dingin?
Jika iya, perlu waspada ya. Sebab terlalu sering mengonsumsi air dingin ternyata tak baik untuk kesehatan. Berikut dampak buruk minum air dingin yang dilansir dari Health.
1. Sakit kepala
Pernah mendengar istilah brain freeze? Brain freeze adalah sakit kepala tiba-tiba yang biasanya dirasakan seseorang akibat menelan. Brain freeze terjadi karena suhu es krim dan air dingin mendinginkan banyak saraf sensitif di tulang belakang, dan mereka segera menyampaikan pesan ke otak. Akhirnya, ini menyebabkan sakit kepala.
Brain freeze tak hanya terjadi ketika Anda minum air dingin saja ya, bisa saja saat mengonsumsi es serut atau eskrim.
2. Menurunkan detak jantung
Minum air yang terlalu dingin dapat menyebabkan detak jantung turun. Hal tersebut dapat terjadi karena saraf vagus, yang mengalir di belakang leher, dipengaruhi oleh aktivitas menelan air dingin secara tiba-tiba.
3. Memicu sakit perut
Suhu dingin bersifat antiinflamasi, sehingga menyebabkan pembuluh darah tertarik. Hal itu akan berakibat pada sakit perut, nyeri, hingga mual.
Efek samping lain dari tertariknya pembuluh darah akan menyebabkan kontraksi pada daerah perut, sehingga menyebabkan kegiatan memproses makanan menjadi tidak efisien.
4. Memperlambat hidrasi
Meminum air dingin sebenarnya justru memperlambat proses rehidrasi tubuh, bukan mempercepatnya. Ini disebabkan tubuh perlu menaikkan temperatur yang benar terlebih dahulu sebelum dapat menggunakannya.
Namun hal ini ada pengecualian untuk aturan ini berlaku bagi para pelari jarak jauh. Mereka tampaknya mendapat manfaat dari mekanisme respons tertunda untuk menjaga level air saat mereka harus lari dalam jarak jauh.
5. Konstipasi
Air dingin dapat menyebabkan konstipasi. Hal itu terjadi karena makanan mengeras saat melewati tubuh, sementara pada saat yang sama membuat kontraksi usus. Hal ini menyebabkan kesulitan BAB meski perut sudah merasa mulas. (*)
Pewarta | : Tria Adha |
Editor | : Dhina Chahyanti |