TIMES DUMAI, MALANG – Kota Malang tengah bersiap menyambut sebuah perayaan literasi terbesar di Indonesia. Festival Semesta Buku 2025 akan digelar pada 26 September – 5 Oktober 2025 di lantai 7 Malang Creative Center (MCC), Jalan Ahmad Yani No. 53, Kota Malang. Sejak pukul 09.00 pagi hingga 21.00 malam, ruang kreatif ini akan berubah menjadi surga literasi yang memadukan buku, seni, dan komunitas.
Tahun ini, Semesta Buku mengusung tema “Nusantara Membaca.” Tema yang sekaligus menegaskan visi festival: menjadikan literasi bukan sekadar kebutuhan, melainkan gaya hidup.
“Melalui Semesta Buku, kami ingin menciptakan ruang temu yang inklusif antara pembaca, penulis, dan pelaku dunia literasi di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa literasi adalah pondasi penting bagi lahirnya masyarakat yang kritis, kreatif, dan berdaya saing,” ujar Melvi, Content & Product Dev. Asst. Manager Gramedia.
Lebih dari Sekadar Pameran Buku
Tak hanya pameran buku dengan lebih dari 9.000 judul—mulai dari novel, sastra, komik, buku anak, hingga teknologi—Semesta Buku menawarkan harga ramah kantong. Diskon 20–70 persen membuat buku bisa dibeli mulai Rp5.000 saja.
Namun Semesta Buku bukan sekadar soal transaksi buku. Festival ini dirancang sebagai ruang perjumpaan: bedah buku bersama penulis, talkshow inspiratif, diskusi komunitas, hingga workshop kreatif.
“Semesta Buku ingin menghadirkan ruang inspiratif yang mempertemukan berbagai generasi. Dari penulis, pembaca, komunitas seni, hingga UMKM kreatif bisa saling bertukar gagasan,” ungkap panitia.
Malang, Rumah yang Tepat
Dipilihnya Kota Malang sebagai tuan rumah bukan tanpa alasan. Sebagai kota yang dinamis dan multikultural, Malang dinilai tepat untuk memperluas jangkauan literasi. Apalagi, Malang Creative Center yang modern dengan nuansa estetik memberi pengalaman tersendiri: pengunjung bisa membaca, berdiskusi, bahkan mengabadikan momen literasi dalam sudut-sudut Instagramable.
Literasi untuk Semua
Festival ini juga dirancang inklusif. Tak hanya mahasiswa dan pecinta buku, anak-anak dan keluarga pun mendapat ruang dengan berbagai program ramah anak, mulai dari lomba mewarnai hingga aktivitas edukatif.
“Kami ingin menumbuhkan minat baca sejak dini. Literasi bukan hanya milik orang dewasa, tapi fondasi bagi generasi penerus bangsa,” tutur salah satu panitia program anak.
Merayakan Kebersamaan dalam Bacaan
Dengan semangat kolaborasi, Semesta Buku 2025 membuka ruang bagi komunitas literasi, seni, hingga pelaku UMKM kreatif. Acara ini diharapkan memperkuat ekosistem kreatif Kota Malang sekaligus merayakan keberagaman perspektif Nusantara.
Festival literasi ini pada akhirnya adalah ajakan bersama: membaca untuk memperluas cakrawala, menulis untuk merawat ingatan, dan berdiskusi untuk melahirkan gagasan baru.
Karena, seperti diingatkan tema besar tahun ini: ketika Nusantara Membaca, Indonesia melangkah lebih jauh menuju masa depan yang tercerahkan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Semesta Buku 2025: Gramedia Malang Menjadi Pusat Perayaan Literasi Nusantara
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Imadudin Muhammad |