https://dumai.times.co.id/
Berita

Wayang Kulit Meriahkan Piodalan ke-23 Pura Bhakti Widhi, Ini Pesan Bupati Gunungkidul

Senin, 12 Mei 2025 - 09:41
Wayang Kulit Meriahkan Piodalan ke-23 Pura Bhakti Widhi, Ini Pesan Bupati Gunungkidul Pementasan wayang dalam rangka peringatan Piodalan ke-23 Pura Bhakti Widhi di Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul. (FOTO: Tangkapan layar Riyadi/TIMES Indonesia)

TIMES DUMAI, GUNUNGKIDUL – Peringatan Piodalan ke-23 Pura Bhakti Widhi di Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, berlangsung meriah dan penuh makna, Minggu (12/5/2025) malam.

Digelar secara sederhana namun khidmat, acara ini dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk di halaman komplek pura, menandai momentum penting bagi umat Hindu di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Ketua Panitia Penyelenggara, Purwanto, mengungkapkan bahwa perayaan ini bukan sekadar seremoni keagamaan, tetapi juga bentuk pelestarian tradisi dan budaya lokal.

Pementasan-wayang-dalam-rangka-peringatan-Piodalan-b.jpg

"Pagelaran Wayang Kulit ini bagian dari cara kami nyengkuyung budaya, sebagai bentuk penghormatan dalam rangkaian Dharma Santi dan Piodalan," jelasnya.

Purwanto juga menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran umat Hindu dari berbagai wilayah, termasuk Banguntapan dan Kota Yogyakarta. "Kehadiran umat dari berbagai daerah membuat perayaan ini terasa istimewa," tambahnya.

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, turut hadir dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas semangat kebersamaan yang ditunjukkan umat Hindu dan menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten dalam menjaga toleransi antarumat beragama.

“Komitmen kami jelas, tidak boleh ada intoleransi di Kabupaten Gunungkidul. Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini yang mempererat harmoni dan turut melestarikan budaya," ujarnya.

Bupati Endah juga memuji penyelenggaraan wayang kulit yang dibuka untuk umum sebagai langkah inklusif yang patut diapresiasi.

Kehadiran sejumlah tokoh penting turut memberikan makna tersendiri dalam perayaan ini. Didik Widya Putra, Pembimbing Masyarakat Hindu Kanwil Kementerian Agama DIY, mengapresiasi sinergi lintas pihak dalam menyukseskan acara ini.

"Sinergi luar biasa antara umat, pemerintah daerah, legislatif, dan pusat. Harapannya, program-program umat Hindu semakin kuat dan berkelanjutan," ungkap Didik.

Pementasan-wayang-dalam-rangka-peringatan-Piodalan-c.jpg

Acara juga dihadiri oleh Prof. I Nengah Duija, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, serta Arga Saloka, Anggota Komisi C DPRD DIY. Kehadiran mereka mempertegas dukungan nyata terhadap penguatan nilai-nilai keagamaan dan budaya di tengah masyarakat.

Menariknya, perayaan Piodalan ke-23 ini menghadirkan Dhalang Ki Sumiyarno Hadi Premana, yang membawakan pertunjukan wayang kulit sebagai hiburan sekaligus edukasi budaya. Pagelaran ini menjadi wujud nyata bahwa nilai spiritual dan warisan budaya dapat berjalan beriringan.

Acara Dharma Santi dan Piodalan di Pura Bhakti Widhi kali ini tak hanya menjadi refleksi spiritual, namun juga simbol kuatnya toleransi dan kekayaan budaya lokal yang terus dijaga dan diwariskan lintas generasi. (*)

Pewarta : Eko Susanto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Dumai just now

Welcome to TIMES Dumai

TIMES Dumai is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.