TIMES DUMAI, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mendorong percepatan upaya pencegahan dan penanganan tindak kekerasan di lingkungan pendidikan. Menurutnya, langkah tersebut membutuhkan dukungan dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan demi menciptakan ruang belajar yang aman bagi generasi penerus bangsa.

“Tantangan meningkatnya ancaman kekerasan harus diimbangi dengan kecepatan dalam mengantisipasinya. Ruang aman bagi setiap anak harus segera diwujudkan,” ujar Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulis, Selasa (9/12/2025).

Dorongan tersebut disampaikan seiring langkah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang baru-baru ini menggelar pelatihan peningkatan kapasitas pencegahan serta penanganan kekerasan di satuan pendidikan. Kegiatan itu diikuti perwakilan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikdasmen dari berbagai daerah di Indonesia.

Di sisi lain, data Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menunjukkan tren peningkatan kasus kekerasan di lingkungan pendidikan. Sepanjang Januari hingga Desember 2025 tercatat 60 kasus, meningkat dibandingkan 36 kasus pada 2024 dan 15 kasus pada 2023.

Lestari menilai, meningkatnya jumlah kasus tersebut menuntut pendekatan yang menyeluruh. Ia menegaskan bahwa upaya pencegahan tidak cukup hanya bertumpu pada kesiapan tenaga pendidik, tetapi juga memerlukan peran aktif keluarga dalam membentuk karakter anak sejak dini.

“Selain sekolah dan keluarga, masyarakat serta media massa juga memiliki peran penting dalam membangun karakter dan memberikan lingkungan yang kondusif bagi anak,” kata perempuan yang akrab disapa Rerie itu.

Anggota Komisi X DPR RI dari Daerah Pemilihan II Jawa Tengah tersebut menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan. Menurutnya, sinergi semua unsur bangsa menjadi kunci dalam melindungi anak-anak dari berbagai bentuk ancaman di lingkungan pendidikan.

Rerie berharap seluruh langkah percepatan pencegahan dan penanggulangan kekerasan dapat dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga tercipta sistem pendidikan yang lebih aman dan berkualitas bagi generasi penerus bangsa. (*)